Yang pertama Cara Menjadi Orang yang Baik dan Sabar adalah kita harus memahami, apa itu baik dan apa itu sabar. Jika kita tidak mengetahuinya, bagaimana akan menjadi baik atau sabar?
Saya sudah membahas tentang shabar melalui berbagai artikel yang pernah saya tulis. Jika Anda serius ingin menjadi shabar, yuk kita pelajari dulu tentang shabar dengan membaca artikel-artikel berikut:
Pada dasarnya makna sabar itu adalah tetap pada kebenaran (seharusnya) atau tidak mengikuti hawa nafsu. Sabar saat berperang (yang seharusnya ikut bertempur) berbeda dengan sabar saat ada amarah (tetap bersifat lembut). Jadi shabar itu tergantung kondisinya.
Jika Anda tidak memahami makna sabar, bagaimana Anda bisa sabar. Saat agama dihina atau diancam, Anda diam saja dengan alasan sabar. Sementara tersinggung sedikit sama saudara seiman, marah-marah.
Lalu apa yang disebut orang baik?
Baik tidaknya sesuatu harus ada parameter yang jelas. Apa parameternya orang disebut baik? Sebagai umat Islam, parameternya adalah Al Quran dan Hadist. Kita tidak bisa menyebut seseorang itu baik jika dia sendiri tidak mengimani Al Quran dan Hadist.
Dan, jika seseorang mengimani Al Quran dan Hadist, pastinya dia akan masuk agama Islam. Ini logika sederhana.
Jadi jika kita ingin menjadi orang baik, kita harus memahami apa isi Al Quran dan Hadist yang pada dasarnya adalah ajaran agama Islam. Kita belajar memahaminya tiada lain dari para ulama yang benar-benar mengamalkan Al Quran dan Hadist sertam memberikan nasihat juga berdasarkan keduanya.
Jadi orang baik itu bisa dikatakan orang yang bertaqwa, yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah. Orang yang takut kepada Allah dan hidupnya hati-hati agar tidak melanggaran aturan Allah.
Cara Menjadi Orang Baik
Dengan demikian, menjadi orang baik adalah dengan memahami ajaran Islam seutuhnya kemudian kita berusaha mengamalkan semuanya.
Orang yang melaksanakan solat itu baik. Namun tidak cukup hanya solat saja. Rukun Islam saja ada 5. Belum lagi kewajiban dalam berjihad dan berdakwah serta menjalan berbagai aturan hidup lainnya.
Orang yang tidak mabok belum tentu baik. Jika mau termasuk menjadi orang baik, jangan mabok (juga hal lain yang diharamkan) dan menjalankan perintah agama berupa ibadah, baik ibadah mahdhoh maupun ghairu mahdhoh.
Orang baik itu ibadah ritualnya rajin, keimanannya tinggi, akhlaqnya baik. Juga tidak melanggar rambu-rambu agama dalam bermuamalah.
Intinya, orang yang mengikuti ajaran Islam secara syumul (menyeluruh) adalah kriteria orang baik.
Apakah saya sudah menjadi orang baik? Haduh … malu. Hanya orang yang sama dengan Anda, orang yang sama-sama ingin menjadi orang baik. Mungkin saja, Anda lebih baik dari saya.
Cara Menjadi Orang Sabar
Setelah kita memahami apa definisi sabar, maka mulailah kita berusaha menerapkan shabar. Misalnya, jika ada orang marah kepada kita atau dia memancing kemarahan kita, berusahalah untuk sabar dengan tidak balik marah dan bersikap lembut.
Awalnya akan susah, apalagi jika kita sebelumnya suka marah. Kadang secara sepontan kita akan marah. Awal-awal tentu akan sulit menahan diri. Namun tetap bisa diperbaiki.
Saat sudah kelepasan marah misalnya, mohon ampun dan istighfar. Rasulullah SAW sudah mengajarkan kepada kita saat kita terpancaing marah.
Berikut adalah tips jika kita marah yang saya kutip dari website
Hidayatullah.
- Membaca Ta’awwudz. Rasulullah bersabda “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).
- Berwudhu. Rasulullah bersabda, “Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudhulah.” (HR. Abu Dawud).
- Mengubah posisi. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).
- Diam. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).
- Bersujud, artinya solat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuah hadits dikatakan “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).
Lalu bagaimana dengan istighfar? Jika kita sudah kelepasan marah sambil melakukan dosa, maka mohon ampunlah salah satunya dengan istighfar dan berhenti berbuat dosanya. Sering kali, salah kaprah, menggunakan kalimat istighfar sebagai ucapan marah.
Jika kita beristighfar sebelum marah, maka harusnya marah tidak jadi. Jika dilakukan setelah marah, maka marah kita harusnya segera berhenti.
Tentu yang terbaik itu bukan hanya bisa meredakan marah. Meredakan marah jika itu sudah terlanjur. Bagusnya adalah kita sudah bisa mengendalikan hawa nafsu. Itulah ciri orang kuat.
“Orang yang kuat adalah orang yang sanggup mengendalikan hawa nafsunya ketika marah.” (HR. Muslim).
Mengendalikan hawa nafsu artinya kita bisa menahan diri dari apa yang diinginkan syaithan dan hawa nafsu seperti berbicara keras, memaki, menghina, mencaci, bahkan tidak jarang sampai ke fisik seperti memukul.
Bagaimana itu semua bisa kita miliki?
Caranya mulai dari sekarang latihan.
Ada beberapa tips bagaimana kita bersabar saat marah:
- Saat marah, cepat redakan dengan 5 cara diatas. Jangan mengikutinya. Jika kita mengikuti kemarahan kita, maka secara fisik dan hati, kita akan terbiasa marah. Jadi jangan membiasakan marah agar tidak menjadi pemarah.
- Rajin merenung dan mengingat bahwa kehadiran orang lain (termasuk yang membuat kita marah) adalah ujian bagi kita agar kita menjadi lebih baik. Jika kita marah, artinya kita telah gagal.
- Rajin memaafkan orang lain termasuk yang biasa membuat kita marah. Agar emosi kita tidak menumpuk dan masih mudah dikendalikan.
- Rajin berdzikir dan membaca Al Quran agar hati kita tenang serta lembut. Orang tenang relatif tidak mudah marah.
- Kadang saya suka memvisualisasikan diri sedang dimarahi orang lain dan saya menyikapi dengan tenang. Ini berhasil.
Semakin kita melatih dan membiasakan, akan semakin mudah kita mengendalikan amarah.
OK, kita baru membahas sabar dalam marah. Ini adalah salah contoh dan sering kita hadapi dalam kehidupan sehari hari. Tentu masih ada bentuk-bentuk keshabaran lainnya yang belum dibahas disini.
Namun saya mengetahui kuncinya untuk segala keshabaran, yaitu khusyu’.
“Jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu dan sungguh ini perkara besar, kecuali untuk orang-orang yang khusyu’, (Yaitu) orang – orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya,” (QS. al-Baqarah [2]: 45 – 46).”
Perhatikan sabar dan solat itu perkara besar atau sulit, kecuali bagi orang yang khusyu’. Jadi bagi orang yang khusyu’, solat dan sabar itu mudah. Orang yang khusyu’ adalah orang-orang yang meyakini akan menemui dan kembali kepada Allah.
Jadi kunci keshabaran adalah tanamkan dalam diri, ingat selalu, bahwa kita akan kembali menghadap-Nya. Jika kita masih kesulitan shabar, mungkin kita sering lupa bahwa kita akan kembali kepada-Nya. Intinya kurang dzikir.
Semoga pembahasan Cara Menjadi Orang yang Baik dan Sabar bermanfaat bagi Anda. Jika ada kesalahan itu dari kesalahan saya pribadi, yang benar tentu datang dari Allah.
Sumber : motivasi-islami.com
via
Bin Usrah