Suriah telah jadi neraka untuk warganya. Untuk menyelamatkan nyawa, mereka sangat terpaksa mengungsi serta meninggalkan semuanya harta benda. Ada yang lewat laut serta wafat seperti Aylan Kurdi beserta saudara-saudaranya yang terdampar di Pantai Turki. Ada pula yang melalui jalur darat. Namun nasibnya tak jauh tidak sama.
Terkecuali ke Turki, sebagian warga Suriah punya niat mengungsi ke Jerman. Mereka menginginkan bisa peroleh nasib yang lebik daripada jadi korban perang atau keganasan rezim Bashar Assad.
Sebagian gelombang pengungsi terlebih dulu sukses meraih Jerman. Namun, Hungaria buat kebijakan baru yang buat pengungsi Suriah kehilangan harapan. Hungaria hentikan semuanya kereta yang ditumpangi pengungsi Suriah sertamenempatkanmerekadalam kamp Hungaria.
Sebagian pengungsi Suriah yang tidak ingin diletakkan di kamp Hungaria memprotes pemberhentian kereta, serta menuntut agar diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Jerman. Namun, protes itu tak digubrik pihak berwenang. Seseorang warga Suriah lantas mengajak istri serta bayinya untuk tidur di rel menyongsong datangnya kereta api sebagai bentuk protes.
Saksikan protes yang nekat dan mempunyai kemungkinan nyawa itu, aparat keamanan Hungaria kuatir. Mereka selekasnya beramai-ramai memindahkan keluarga Suriah itu keluar dari rel. Dibutuhkan sedikitnya empat aparat untuk menggotong pria Suriah itu. Akibat aksinya ini, pria itu selekasnya ditahan oleh aparat keamanan sebentar istri serta bayinya hanya bisa menangis.